Advertisement
Bulan ini musim pandemi yang luar biasa, Wuhan Penumian atau Novel Coronavirus atau Virus Corona atau Covid-19 menjadi wabah yang menakutkan dan menghantui seluruh dunia. Banyak aturan-aturan dikeluarkan mulai dari jaga jarak, rajin cuci tangan hingga tidak berjabat tangan.
Juni duaribu dua puluh, tepatnya tanggal sepuluh, istri saya kembali melahirkan putri kedua kami dan melengkapi dua anak yang menjadi program pemerintah. laki-laki dan perempuan dengan slogan dua anak cukup, hehehehe….
Belajar dari kelahiran pertama, istri saya tidak mau mengambil resiko untuk anak kedua, keputusan bulat untuk langsung proses dirumah sakit dilakukan.
Tanggal sepuluh hari itu hari Rabu, di Rabu pagi tersebut istri saya langsung masuk lewat IGD dengan surat rujukan yang sudah disiapkan dari dokter kandungan.
Dengan mentaati protokol kesehatan dimasa pandemi, istri saya masuk ruang yang dikhususkan untuk proses persalinan.
Menunggu cukup lama, jam sembilan lewat dua puluh dua menit, istri saya melahirkan anak kedua saya yang seorang gadis cantik, hehehe….
Istri saya langsung dibawa ke ke ruang inap dengan membawa segala kebutuhan selama dirumah sakit.
Tak lama saya dipanggil oleh perawat anak di ruang anak, Perawat tersebut bilang kalau anak saya harus dimasukkan ke dalam tabung khusus agar bisa diberi selang pernafasan dan alat makan khusus, karena anak saya menderita afiksia ringan.
Awalnya sempat khawatir, setelah berkonsultasi, alhamdulillah bayi perempuan saya sehat setelah menjani proses itu dan hanya satu hari satu malam dan keesokan harinya langsung bisa dibawa pulang.
Meski bayi saya bisa pulang, istri saya tetap harus menjalani perawatan dan pengobatan pasca melahirkan hingga sabtu siang.
Selamat datang Gadis Cantik ayah dan Ibu…. AZMYA ROMEESA ISWANTO
(*isw)