Times.My.ID

lisensi

Advertisement

Advertisement
Andi Iswanto
31/07/2017, 7:42 AM WIB
Last Updated 2024-09-08T02:12:57Z
Artikel

Belajar dari Darwis Triadi

Advertisement
iklan

Kegiatan fotografi memang sangat menyenangkan, apalagi menjalaninya karena hobi plus menghasilkan uang, siapa yang tidak mau?.

Menjadi fotografi memang gampang-gampang susah buktinya untuk menjadi seorang fotografi profesional membutuhkan waktu dan pengalaman yang besar. Itulah yang dilakukan oleh Fotografer Senior Darwis Triadi, siapa tak mengenalnya? Sudah banyak deretan artis ternama menjadi jepretannya.

Belajar dari seorang Darwis Triadi, untuk menjadi seorang fotografer yang profesional, setiap pelakunya harus memiliki sebuah tiang atau pilar yang dapat dijadikan sebagai penopang kehidupan dan menjalani profesi, karena dengan pilar itulah yang akan menjadikan seorang fotografer terus berkembang.

Disebutkan dalam buku yang berjudul Darwis Triadi  - Melihat dengan Mata Hati, terdapat tiga pilar yang dapat menjadi pegangan Darwis Triadi yakni Spirit, Motivasi dan Mentalitas. Menurutnya itu merupakan pegangan yang harus dihayati dalam hidup dan fotografi agar menjadi manusia sejati yang membumi.

Didalam buku tersebut dituliskan, bukan suatu kebetulan memang spirit atau semangat menjadi kata pertama karena hal tersebut merupakan keharusan sebagai pintu masuk ke dalam dunia fotografi. 

Semangat tidak boleh hilang, kalau seseorang ingin sukses dalam suatu bidang, termasuk bidang fotografi. Semangat sangat berhubungan dengan daya juang yang membuat pantang menyerah.

Begitu sudah masuk dalam dunia fotografi, maka tahapan berikutnya adalah motivasi. Motivasi memiliki peran dalam menggerakan semangat juang untuk menjadi sebuah dorongan agar terus belajar dan mengembangkan ide kreatif. Jika motivasi mati, maka kondisinya akan jalan ditempat. 

Dengan adanya Motivasi, keterampilan fotografi akan terus berkembang dan mempengaruhi pola pikir secara tidak langsung.


Dan Mentalitas menjadi tahapan pamungkas. Mentalitas Seorang Fotografi biasanya diuji oleh waktu lima hingga sepuluh tahun lamanya. Umumnya fotografer merasa dirinya pintar dan selalu ingin dihormati.

Akibatnya bila tidak mampu mengendalikan diri dengan mental yang baik, menjadikannya seseorang yang gila hormat dan meras paling hebat. Seorang fotografer yang  memiliki mental yang akan dapat terus bertahan dan akan membuatnya terus berkarya.(*)